Morning sickness biasanya terjadi pada wanita hamil dengan gejala seperti pening, mual dan muntah-muntah di pagi hingga siang hari. Morning sickness minimal muncul pada minggu ke-4 dan maksimal di minggu ke-16 namun lama periodenya berbeda-beda untuk setiap wanita.
Meskipun gangguan ini normal terjadi pada masa kehamilan, banyak wanita hamil yang merasa tertekan saat mengalaminya. Tak heran jika wanita hamil melakukan berbagai cara untuk mengatasinya. Salah satunya dikemukakan oleh Gordon Gallup, psikolog dari SUNY, Albania.
Gallup menyatakan bahwa cara terbaik untuk mengobati morning sickness adalah menelan cairan yang membuat Anda hamil, tak lain dan tak bukan yaitu sperma. Namun tentu saja sperma yang Anda gunakan harus berasal dari pasangan Anda sendiri.
Bertentangan dengan kepercayaan yang beredar luas selama ini bahwa makanan merupakan pemicu morning sickness pada wanita hamil, Gallup berteori bahwa hal ini disebabkan oleh bayi yang ada dalam kandungan itu sendiri. Bayi ini terbuat dari sejumlah materi yang dianggap 'asing' oleh tubuh sehingga memunculkan respons negatif dari tubuh seperti nyeri, pening, mual dan muntah.
Oleh karena itu untuk meredakannya, ibu hamil diminta untuk menelan sejumlah sperma milik pasangannya di pagi hari. "Namun jika Anda bisa hamil berkat program in-vitro fertilization (IVF) dengan sperma yang bukan berasal dari pasangan Anda maka metode ini takkan berguna," kata Gallup seperti dilansir dari yourtango.
Gallup menjelaskan hal ini terjadi karena komponen terbesar yang mengakibatkan morning sickness adalah paparan sperma 'asing' dari pasangan. Sedangkan pada wanita yang menjalani program IVF pembuahannya tidak melibatkan sperma dari pasangannya sendiri.