Hypoactive sexual desire disorder (HSDD) itulah gangguan seks yang menurut American Foundation of Urological Disorders paling sering dialami wanita. Riset mengungkapkan satu dari tiga wanita di Amerika Serikat mengalami masalah seks ini.
Seorang wanita disebut menderita HSDD ketika dia tidak memiliki keinginan bercinta atau pikiran pada aktivitas seksual. Ketika mengalami masalah ini wanita bisa stres dan berdampak negatif pada hubungan pernikahannya.
Penyebab HSDD ini tidak bisa diketahui secara langsung. Masalah seks ini bisa dialami wanita dari berbagai kelompok usia, baik itu yang belum atau sudah menopause. Hanya saja menurut dr. James Simon, seorang ginekolog asal Washington, masalah psikologis dan sosial juga bisa menyebabkan munculnya HSDD ini pada wanita.
Ketika seorang wanita menderita HSDD, mereka menjadi terlalu fokus pada respon seksual ketika mendapatkan stimulasi. Hal ini pun menyebabkan si wanita jadi kurang merespon stimulasi tersebut.
Hal lainnya yang bisa menyebabkan HSDD adalah trauma masa lalu, rendahnya kepercayaan diri, takut hamil dan penyakit menular seksual. Kualitas hubungan si wanita dengan pasanganya juga mempengaruhi wanita apakah dia bisa mengalami HSDD atau tidak.
Bagaimana caranya mengatasi HSDD ini? Psikoterapis Hope Ashby menjelaskan ketika seorang pasien datang dengan masalah tersebut, dia biasanya akan menanyakan apakah si wanita pernah berfantasi tentang aktor, model atau pria seksi. Kalau jawabannya pernah, menurut Hope, si wanita berarti memiliki masalah dalam hubungan percintaannya. HSDD itu terjadi bukan karena masalah psikologis atau faktor biologis.
Untuk wanita yang mengalami HSDD karena hubungan pernikahannya bermasalah, Hope akan menyarankan untuk memperbaiki komunikasi dengan pasangan. Habiskan waktu berkualitas bersama. "Kencan seks biasanya yang aku resepkan," katanya seperti dikutip CNN.